Berbagi Pengalaman
Sukses di
Bisnis Kopi CLENG Miracle Coffee Cleng Energy g
Golden Bull Off Thailnd Premium Grade,
Di Sebuah Desa Nama
Desanya Nagrak
kecamatan Padaherang
Pangandaran ada Seorang Petani yang mempunya Anak Namanya Edy Supriadi ,Dengan Bermodal Ijasah Sekolah Dasar di Cipicung Padaherang Dua ,dia mengadu nasib
Kejakarta dengan bermodalkan Ijasah Sekolah dasar dan Bersaing dengan nasib yang sama untuk mengadu nasib ,Hanya saja merka bukan dengan Ijasah sekolah Dasar Mereka mengadu nasib dengan Kesarjaan juga Si.S2,S3 dll ,Tapi Kami Saking Ingin Punya Uang dan Sukses maka kami Tembuh ,Yang kami bayangkan Namanya Jakarta Uang Tinggal Ambil Ambil Aja hheheheh.. Tenyata apa yang aku bayangkan didak sesuwai Apa yang kita perkirakan Jakarta Tidak Kompromi dengan orang malas,Orang yang mau bekerja Intinya
Jakarta itu Percis sebagaimana orang katankan
Jakarta lebih Kejam Dari Ibu Tiri,
Berbagi Pengalaman
Sukses di
Bisnis Kopi Miracle Miracle Coffee Energy g
Golden Bull Off Thailnd Premium Grade,
Teman Teman Awal Menginjak
Kejakarta Kami Ikut Orang Tua di
Tangerang Selatan yang bekerja sebagai Mandor Bangunan di Perumahan Komlek
Puspiptek ,Jadi Teman teman Awal kami bekerja di jakarta itu ikut bangunan yg beralamat di
Serpong Bsd kp Muncul Dekat Kampus ITI,
Kurang lebih 2 Thn Kami bekerja di proyek begituh capenya ... Setelah proyek kami selesai Kami Ikut Menjadi Kuli Nyuci Mobil di dekat Warung
Kopi selama 2 thn ,setelah nyuci itulah banyak mobil mobil angkkot yang pada nyuci ,seperti jurusan
Parung Ciputat,Kebayoran Ciputat,Ciputat Serpong ,Dri situlah kami temen teman banyak relasi kenal supir supir angkot,Padaahirnya Kami Pun Teman teman Mencoba menjadi Kernek selama 2 thn dri situlah kami belajar untuk nyetir mobil dan sampai bisa ,, Sehingga kapi putuskan Untuk Membawa angkot
Ciputat Muncul dan kami lakukan cukup Lama hampr 12 thn ...
Berbagi Pengalaman
Sukses di
Bisnis Kopi Miracle Miracle Coffee Energy g
Golden Bull Off Thailnd Premium Grade,
Teruskan teman teman membacanya siapa tau bermanfaat Buat teman teman salahsatu
solusi Bisnis
Kopi Miracle Tanfa Modal ,Dri Awal cerita Tadi Temen temen dengan Kesimpulan Nya,, dalam perjalan bisnis saya dikit dikit dari satu propesi ke propesi lainya perlahan Pasti ada peningkatan Hanya yang paling lama itu menjadi supir atau Dlever mencapai 12 Thn.. dri situlah mulai keuangan mulai ke ganggu kebutuhan hidup meningkat biaya semakin besar penghasilan Stagnan alias standarnya hanya segitu segitunya,,,
Berbagi Pengalaman
Sukses di
Bisnis Kopi Miracle Miracle Coffee Energy g
Golden Bull Off Thailnd Premium Grade,
Pada ahirnya saya harus mencari Tambahan penghasilan ,saya putuskan untuk bikin warung
Kopi
kecil kecilan Tetapi yang namanya Usaha atau Bisnis Pasti Harus
Mengeluarkan Modal Seprti
Modal yang harus disiapkan 1 sewa tempat ,Modal Bahan Baku dan Perlatan itu tidak cukup 5 jt minimal modal yang harus di keluarkan 20 jt ,, Itulah Ahirnya saya Ga jadi Membuka warung Kopinya.. Ahirnya Saya Putuskan
Bisnis Kopi Miracle Tanfa Modal Caranya ..? Mari Kita simak Pengalamn saya ,
Berbagi Pengalaman
Sukses di
Bisnis Kopi Miracle Miracle Coffee Energy g
Golden Bull Off Thailnd Premium Grade,
Pasangan yang secara teratur berhubungan
seks cenderung lebih bahagia. Namun, studi mengatakan bahwa sumber
kebahagiaan bukan seks itu sendiri, melainkan kasih sayang yang
menyertainya.
Kasih sayang, selain dapat diungkapkan dengan hubungan seks, juga
bisa ditunjukkan lewat berbagai cara lain seperti sentuhan dan bisikan.
Temuan dalam studi ini menunjukkan bahwa aspek relasi dari hubungan
seksual, lebih khususnya saling mencurahkan kasih sayang, adalah faktor
utama mengapa seks bisa terasa begitu nikmat dan menyenangkan, kata
pemimpin penelitian, Anik Debrot.
Ini adalah kabar baik bagi mereka yang selama ini khawatir tentang
kinerja seksual atau merasa memiliki tubuh yang ‘tidak sempurna’.
“Hendaknya mereka ingat, bahwa seks adalah salah satu cara yang bagus
untuk berbagi momen intim dengan penuh kasih saying,” kata Debrot,
peneliti dari University of Lausanne’s Institute of Psychology, di
Swiss.
“Bahwa kasih sayanglah yang terpenting, bukan kinerja seperti
pahlawan super dengan kekuatan tanpa batas atau memiliki tubuh
sempurna,” lanjutnya.
Temuan di atas, didasarkan pada empat studi terhadap pasangan di Amerika Serikat
dan Swiss. Masing-masing pasangan ditanya seberapa sering mereka
berhubungan seks dan seberapa sering mereka berbagi sentuhan dan momen
bersama.
Secara keseluruhan, studi menemukan, pasangan yang lebih aktif secara
seksual, cenderung lebih puas dan bahagia terhadap kehidupan. Mereka
juga memiliki emosi positif yang lebih banyak.
Pertanyaannya, apakah seks yang mendorong timbulnya kasih sayang dan
kebahagiaan, atau sebaliknya, orang yang bahagia cenderung melakukan
hubungan seks lebih sering?
Studi sebelumnya menunjukkan bahwa mungkin yang pertama lah yang
benar. Tim Debrot menemukan, bahwa seks dapat memunculkan emosi positif
di hari berikutnya.
Sebaliknya, perasaan senang tidak meningkatkan kemungkinan pasangan akan berhubungan seks selama 24 jam ke depan.
“Ini adalah studi yang besar,” kata Robin Milhausen, profesor bidang
hubungan keluarga dan seksualitas manusia di University of Guelph, di
Ontario, Kanada.
“Seks tidak dapat dipisahkan dari konteks,” kata Milhausen. “Seks
bukan peluru ajaib. Kasih sayang, termasuk kasih sayang pasca-seks,
adalah faktor penting.”
Milhausen menunjuk sebuah temuan yang sangat menarik, yang menemukan
bahwa baik wanita maupun pria sama-sama memerlukan perhatian.
Hal ini juga berlawanan dengan kepercayaan umum yang menganggap bahwa wanita lah yang lebih butuh perhatian dibanding pria.
Debrot setuju dengan apa yang dikatakan oleh Milhausen. “Hasil studi
bertentangan dengan gagasan yang mengatakan bahwa
kemesraan saat
berhubungan
seks lebih memengaruhi wanita ketimbang pria” katanya.
Namun, penelitian ini memiliki keterbatasan. Apa yang terjadi pada
satu pasangan tidak mewakili pasangan lainnya, jelas Milhausen.
Setiap pasangan memiliki variasi yang berbeda-beda dalam bagaimana mereka ingin mengungkapkan kasih sayang.
Satu pasangan lebih suka berpelukan, sedangkan pasangan lain lebih
suka saling melayani. Tidak ada satu ukuran yang cocok diterapkan pada
semua pasangan.
Debrot juga menekankan, temuan ini tidak bermaksud mengatakan bahwa
kebahagiaan hidup hanya bergantung pada romantisme dan kasih sayang.
Tapi setidaknya, kasih sayang adalah salah satu faktor penentu.
Studi ini telah dipublikasikan dalam Personality and Social Psychology Bulletin edisi Maret.